-->

Materi Ajar - Produk Kreatif dan Kewirausahaan - Teknik Ketenagalistrikan

Tujuan Pembelajran

Melalui model pembelajaran Project Based Learning metode diskusi, peserta didik dapat :

1)   Menerapkan proses kerja pembuatan prototipe produksi barang dan jasa

2)    Membuat prototipe produk barang dan jasa

3)    Menentukan pengujian kesesuaian fungsi prototipe produk barang dan jasa

4)    Menguji prototipe produk barang dan jasa



A. MEMBUAT PROTOTIPE PRODUK USAHA INSTALASI TENAGA LISTRIK 

Setelah pada Bab. sebelumnya kita telah membuat desain prototipe dan membuat gambar kerja rumah makan langkah selanjutnya yaitu membuat prototyping produk. Pembuatan prototipe produk ini berperan penting dalam kesuksesan suatu produk apakah dapat diterima oleh masyarakat atau tidak dalam membuat prototype produk ini terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan.

1. Menentukan kebutuhan akan produk yang akan dibuat 

Dalam tahapan ini pengusaha harus melakukan penelitian-penelitian di pasar mengenai produk apa yang dibutuhkan konsumen dan target pasar sasaran. Setelah dilakukan analisis analisis yang dalam perusahaan menetapkan membuat produk lampu hias LED titik saat ini lampu bukan lagi sekedar alat pemeran biasa tapi juga menambah nilai artistik hunian. Terlebih lampu hias ini sudah banyak memiliki inovasi dalam desain. 

Lampu selalu bisa memberikan atmosfer yang berbeda pada niat, terlebih lagi bila desainnya unik dan berkesan atau yang biasa dikenal dengan nama hias titik warna cahaya, tingkat keterangan, dan bentuk wadah lampu itu sendiri mampu memberikan satu nuansa yang berbeda. Ruangan anda bisa terlihat cantik dengan sentuhan cahaya terang ataupun temaram.

Menurut Frida Harahap, salah seorang pemilik toko lampu hias interior, jika kita melihat dari film dan buku, trend lampu hias dimulai dari desain lampu meja, lampu dinding dan lampu gantung atau semacam Chandelier. Sebenarnya lampu hias sudah dikenal sejak zaman listrik belum ada. Hanya medianya bukan bohlam, melainkan menggunakan lilin. Jadi kebutuhan akan penerangan yang indah sudah ada sejak istri belum ada. memilih lampu hias yang tepat untuk diaplikasikan ke dalam suatu ruangan tidaklah mudah. 

Ada hal yang membedakan antara penerangan lampu yang digunakan sebagai penerangan biasa dan lagu yang dijadikan aksesoris di dalam ruangan. lampu biasanya gunanya hanya untuk penerangan. Sementara lampu dekoratif memiliki fungsi ganda, salah satunya sebagai pengarang, tetapi juga bisa dijadikan alat dekorasi yang menciptakan kesan indah dalam ruangan tersebut.

2. Tahap Pembuatan Prototipe Lampu Hias

 Setelah menentukan produk, maka tahap selanjutnya dilakukan pembuatan prototipe lampu hias. Sesuai dengan perkembangan zaman yang kian maju, tentu saja teknologi pencahayaan ( lampu hias) juga ikut berkembang dan semakin beraneka ragam bentuknya, sehingga sangat mendukung terciptanya karya-karya kreatif seperti lampu hias.

Contoh 1:

Lampu Hias Dari Botol Bekas

1.    Persiapan Alat dan Bahan

Untuk mempraktekan cara membuat lampu hias dari botol bekas, ada beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan.

·      Alat-alatnya yaitu gunting, spidol, dan pisau cutter,

·      bahan-bahannya yaitu botol bekas ukuran 3 liter, botol bekas soda (bisa sprite atau Fanta), pilox, pernik hias, dan lem tembak.

 

2.    Cara Membuat

Setelah semua alat dan bahan tersebut siap, berikutnya silakan ikuti panduan langkah demi langkah pembuatan lampu hias dari botol plastik sebagaimana berikut. 

1.    Pertama, potong botol pastik besar tepat pada bagian lehernya.

2.    Kedua, lubangi bagian dasar tengah botol dengan ukuran yang sesuai piting lampu. Agar lubang rapi, kamu bisa menggunakan pisau cutter yang telah dipanasi terlebih dahulu.

3.    Ketiga, berikan warna pada botol tersebut dan biarkan hingga kering.

4.    Keempat, potong botol-botol soda berukuran kecil tepat pada bagian dasarnya saja (perhatikan gambar 4).

5.    Kelima, lakukan pemotongan untuk beberapa botol ukuran kecil dan bentuk bagian sisinya hingga menyerupai mahkota bunga. Jumlah botol yang dipotong disesuaikan dengan ukuran botol besar yang dijaikan kap lampu.

6.    Keenam, semprot potongan-potongan botol dengan warna-warna yang cerah.

7.    Ketujuh, tambahkan pernik-pernik hias di setiap bagian tengah botol dengan cara menempelkannya menggunakan lem tembak.

8.    Kedelapan, tempelkan satu persatu potongan botol kecil ke botol besar (kap lampu). 

9.    Kesembilan, lakukan penempelan berulang hingga semua permukaan kap lampu tertutupi.

10.    Kesepuluh, masukan kabel dan piting lampu lewat lubang yang sudah dibuat pada langkah ke dua.

11.    Kesebelas, lem piting lampu agar tidak mudah copot menggunakan lem tembak.

12.    Keduabelas, berikan kembali potongan botol kecil  di bagian atas bila lampu hias ini tidak digantung di atas. Lampu hias dari botol bekas tinggal dinyalakan.


Contoh 2


Botol Bekas Berbentuk Lampu Hias

        Bahan serta Perlengkapan yang Dibutuhkan

·         Botol bekas

·         Sendok plastik

·         Lampu lengkap

·         Pisau

·         Obeng

·         Lem

·         Cat

·         Tiang untuk tempat berdirinya lampu

        Cara Membuat Kerajinan Tangan dari Botol Berbentuk Lampu Hias

·         Sediakan bahan serta perlengkapan yang diperlukan.

·         Langkah Berikutnya, potong botol plastik sesuai sama gambar di atas.

·         Potong-potong sendok plastik sesuai pada gambar.

·         Satukan botol dengan sendok supaya tampak indah menggunakan lem.

·         Cat sendok yang sudah ditempelkan.

·         Potong-potong botol membentuk seperti daun nanas seperti gambar di atas, lantas dicat.

·         Pasang lampunya dan tiang untuk berdiri.

·         Dan, lampu hias dari botol bekas pun siap untuk dipakai.

B. MENGUJI PROTOTIPE PRODUK USAHA INSTALASI TENAGA LISTRIK 

Setelah prototyping selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengujian terhadap prototyping produk instalasi tenaga listrik tersebut. Berikut langkah-langkah pengujian yang dilakukan dalam tahap memuji prototype produk instalasi tenaga listrik yang dapat difungsikan sebagai lampu hias.

Pengujian prototipe produk merupakan suatu kegiatan yang ada di dalam salah satu tahap pengembangan produk. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, prototipe produk baru lebih dahulu diuji untuk mendapatkan umpan balik dari kelompok konsumen yang menjadi sasaran. Dengan pengujian prototipe produk ini pengusaha akan memperoleh produk atau merek yang memiliki masa depan. 

1. Arti dan tujuan pengujian prototipe produk 

Prototipe produk dapat disajikan secara simbolik maupun fisik. Konsumen dimintai pendapatnya tentang produk tersebut dengan atribut dan keterkaitannya. Setiap pengujian prototipe produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan berikut. 

a. Apakah prototipe produk atau gambar produknya jelas dan mudah dimengerti? 

b. Apakah manfaat dari produk tersebut bagi anda? 

c. Apakah anda melihat manfaat khas yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing? 

d. Apakah Anda menyukai produk ini dibandingkan dengan produk lain yang sejenis? 

e. Apakah anda bersedia membeli produk ini? 

f. Apakah produk ini memenuhi keinginan atau kebutuhan anda? 

g. Perbaikan apakah yang anda usulkan dari produk tersebut? 

Dengan melakukan kegiatan pengujian prototipe produk, suatu usaha akan dapat lebih memperkaya konsep produk dan memiliki prototipe produk terbaik yang diminati konsumen. Metode seperti ini bisa diterapkan dalam berbagai macam produk, baik barang maupun jasa. Banyak pengusaha merasa puas apabila sudah mendapat gagasan atau ide produk dan tidak mematangkan gagasan tersebut menjadi konsep untuk diuji. Apabila produk tersebut belum diuji maka produk tersebut akan mengalami kesulitan ketika memasuki pasar aku mau jadi hal tersebut bisa dihindari dengan adanya pengujian produk. 

Pengembangan konsep merupakan cara yang efektif dan jika telah dilakukan dengan benar maka anda bisa menyelamatkan biaya ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Anda juga akan menghindari dari langkah awal yang salah, positioning yang salah, strategi yang buruk, dan menjual kepada orang yang salah. Hal ini bukan sekedar masalah jaminan kamu tetapi penting dari itu sebagai panduan anda untuk melewati seluruh proses pengembangan, dari mulai konsep awal sampai suksesnya peluncuran produk baru. 

Pengujian terhadap konsep adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai produk baru sebelum diluncurkan ke pasar. Proses ini biasanya melibatkan reaksi orang lain atau konsumen terhadap pernyataan yang menjelaskan ide besar dari produk tersebut. 

Sebelum pendekatan efektif dalam pengujian terhadap konsep adalah pengembangan konsep yaitu penyempurnaan ide-ide baru secara bertahap ke dalam bentuk yang paling mungkin untuk diterima di pasar. Hal ini dilakukan tidak hanya dalam rangka memberi ide-ide yang menjanjikan kesempatan untuk bersaing di pasaran, namun juga bantuan untuk berkompetisi mengenai, manfaat, kegunaan, kemasan, iklan, penjualan, informasi produk, distribusi dan juga harga 

2. Manfaat pengujian pasar

Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat diantaranya 

A. Untuk membuat peramalan penjualan di masa datang yang lebih dipercaya 

B.  Pengujian awal terhadap berbagai alternatif rencana pemasaran 

C. Pengusaha akan menentukan sumber kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk 

Pengujian pasar menjanjikan informasi yang memadai untuk memutuskan jadi atau tidaknya meluncurkan produk baru. Jika perusahaan melanjutkan dengan komersialisasi. Maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar. Adapun keputusan yang perlu dipertimbangkan secara matang dalam menentukan tahapan komersialisasi meliputi, kapan memperhatikannya, kemana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa dan bagaimana caranya.

3. Tahapan pengujian produk 

Konsep pengujian merupakan proses atau usaha yang diprediksi menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menghitung respon pelanggan untuk produk baru sebelum diperkenalkan di pasar. Pengujian konsep membantu kita menguji keberhasilan produk baru. 

Tahapan pengujian produk sebelum kita tawarkan di pasaran secara umum meliputi: 

a. Membuat prototype produk terlebih dahulu 

b. Evaluasi prototipe 

c. Memberikan tester kepada pasar 

d. Evaluasi tester dan pasar 

e. Membuat rencana lanjutan setelah evaluasi 

f. Produksi massal, serta 

g. Evaluasi produksi masal 

Pada proses selanjutnya, jika konsep produk yang telah dianalisis kemungkinan secara teoretis dapat diterima, maka konsep tersebut dikembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang. Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu dilakukan diantaranya: 

A. Pembuatan model dengan tiga persyaratan 

1. Harus dipandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut-atribut pokok sebagai produk sebelumnya 

2. Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan yang normal 

3. Bisa dilaksanakan oleh pabrik sesuai dengan anggaran yang tersedia 

B. Pengujian fungsional 

Pengujian untuk mengetahui apakah produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen 

C. Pengujian konsumen 

Mencoba konsumen untuk menilai bagaimana tanggapan konsumen. 

Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan proses dimana produk dan program pemasaran harus ke dalam kondisi yang lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh pengalaman dalam seni pemasaran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-hasil pengujian pasar dapat dipakai untuk membuat perakitan penjualan dan laba yang lebih baik. 

4. Proses pengujian prototipe produk baru 

Pengujian prototipe produk baru bertujuan memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk di pasar. Secara umum ada 4 kegiatan dalam pengujian produk baru yaitu: 

A. Technical testing atau pengujian teknis 

B. Pengujian preferensi dan kepuasan 

C. Simulasi test market (Pengujian pasar simulasi)

D. Test market (Pengujian pasar)

Berikut ini merupakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), Lembar Tes Formatif, dan Lembar Refleksi Peserta Didik, Silakan Membukanya sesuai arahan Guru!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Tengah Artikel 3

Iklan Bawah Artikel