Kendala Pendidikan di Indonesia pada masa Pandemi Covid-19
09 June 2020
Edit
Pemerintah mengatakan 80% penderita Covid-19 di Indonesia adalah orang tanpa gejala, sehingga dari data ini kita dapat memperkirakan kerentanan dan resiko apabila sekolah kembali dibuka ditahun pelajaran baru. Sedangkan disisi lain, berkaitan dengan pendidikan jarak jauh pada masa pandemi Covid-19, sebenarnya mengalami beberapa kendala, karena pendidikan tidak hanya untuk masyarakat yang ada di kota dengan fasilitas yang memadai, tapi ada juga yang di pinggiran kota atau di desa-desa dengan fasilitas yang kurang memadai. Sehingga banyak sekali keluhan guru yang menemukan kesulitan atau masalah seperti, komunikasi, biaya dan akhirnya juga guru-guru harus mendatangi masing-masing siswa di rumahnya. Ini tentunya juga tidak mudah, terutama khususnya daerah-daerah yang kesulitan sarana transportasi.
Apabila pendidikan jarak jauh ini mau tidak mau harus diterapkan, membutuhkan kajian mendalam serta dapat juga melibatkan berbeda guru-guru bimbingan konseling atau kelompok-kelompok bimbingan konseling dapat membuat panduan bagi anak-anak yang kondisinya kurang memungkinkan melaksanakan pendidikan jarak jauh atau belajar dari rumah. Biar bagaimanapun juga yang biasanya siswa tersebut diajarkan di sekolah, kemudian beralih ke belajar jarak jauh atau belajar dari rumah, anak-anak ini akan kebutuhan kurikulum yang berbeda-beda sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Indonesia harus dapat memetik pelajaran dari peristiwa ini, jadi pelajaran yang bukan sifatnya transfer berupa moral, etika, kolaborasi dan seterusnya, itu pasti bisa dibantu oleh teknologi. Namun kendala biaya, komunikasi, dan fasilitas jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia harus teratasi terlebih dahulu.
Semoga situasi ini dapat teratasi dengan baik, sehingga anak-anak indonesia tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Berdasarkan keputusan pemerintah yang secepatnya memberikan solusi yang terbaik.